Saturday, June 30, 2012

Harusnya Kamu yang TERLUKA


Kita lelah bukan ada aku dan kamu disana melainkan karna kita tidak pernah memulai sesuatu apapun.

Karena kita sudah berjauhan, masih adakah keinginan mendekat? 
Aku ada, tapi ego menahanku,, 
kenapa aku? Haruskah kamu? 
Setelah saling menjauh 
kemudian kita lelah 
karena tak ada satupun dari kita yg beranjak mendekat
Aku menjauh agar kamu bergerak mendekat, 
tapi kenyataannya 
Apa kita sama-sama menjauh untuk melihat siapa yg mendekat?

Mungkin rinduku terlalu besar untukmu 
sampai tak berani kau mendekat. 
Begitu sering rindu datang menyapaku.
Bagaimana dengan mu? 
semudah itukah kau merindukannya? 
semudah membalas sms/reply bbm.

Bagaimana dengan aku?
apakah rindu menahanku untuk mendekatimu. 
Terlalu takut untuk kembali terluka.
padahal yang sering ku katakan padamu
 "semuanya hanya tentang kepergian dan kedatangan"

Asumsi akan luka terhadap penolakan
Asumsi untuk membenarkan sudut-sudut yang kita buat dalam sebuah garis lurus
Lengkung phytagoras yang terpaksa,karena aku dan kamumembenarkan 
tanpa tau dia mungkin telah melihat lancipnya sudut yang kita tutupi. 


Kita menyadari kesalahan dalam hati, saat kecupan membenarkan semuanya.
Pelukan yang saling menghangatkan tubuh yang membekukan air mata.

Selamat, hidup akan selalu menggemakan kebahagian dan aku akan memintal benang lukaku sendiri.
Selamat menjalani apa yang telah kamu pilih,,
Selamat.

Monday, June 25, 2012

You Think You Know?

Beberapa hari kemaren saya baru saja melakukan pendataan eKTP, pendataan penduduk dengan menyimpan data sidik jari pupil dll dengaen tujuan mendapat akurasi data terutama untuk pendataan berapa tepatnya jumlah penduduk, karena setiap manusia itu memiliki sidik jari dan pupil yang berlainan, bahkan ssaudara kembar sekalipun.

klo dipikir-pikir saat ini aja 2011 pendataan populasi manusia sudah dilakukan secara tidak sengaja oleh facebook/gmail/yahoo/twitter pendataan tersebut dilakukan dengan alamat email meski tidak valid, karena setiap orang dapat memiliki 1-lebih akun email.
well, let say facebook saat ini memiliki jumlah penduduk sudah lebih banyak dari penduduk Indonesia, 300 juta pengguna dan dengan data tersebut, Facebook sudah bisa di kelompokan menjadi folder dan subfolder seperti geografik, psikographic bahkan sampai kepada behavior dan insigt-nya juga. Data-data yg saat ini menjadi KPI dari setiap jaringan digital tsb.

Kebayang aja jika nantinya  manusia akan berada di masa applikasi (5-10 tahun ke depan). Mungkin akan ada apps yg bisa membuat pengguna seperti benar-benar ada di apps tsb. Yah semacam film matrix atau wall-e. manusia jadi malas bergerak dan mengandalkan apps untuk hidup yang menyenangkan
Jika seperti Matrix, akan ada masa dimana manusia hidup dengan tancapan kabel langsung menuju otak. Setiap stage apps yg dipilih sesuai dgn keinginan seperti games, tidak akan selesai sampai usernya game over / mati.
terus berlanjut menjadi seperti film inception, rasanya seperti bermimpi tapi kita akan sadar yang kita lakukan bukan mimpi saat kita terbangun saking nyatanya, dan cara untuk kita terbangun adaalh dengan menggagalkan permainan tersebut / game over.

Kemungkinan-kemungkinan itu mengganggu saya malam ini,,
Apa mungkin yg saat ini kita jalani adalah seperti di Matrix / Inception? Dan Tuhan YME yg selama ini menjadi adalah The One yg mengatur semua applikasi tersebut, sehingga untuk mengetahui kebenarannya kita harus game over/ mati??

Hanya mereka yang game over/mati yang bisa menjawabnya, sehingga kesimpulannya hanya masing-masing kita akan menemukan jawaban itu sendiri, tanpa bisa ada kesempatan untuk membaginya kepada orang lain. Karena ya itu tadi untuk mengetahui jawabannya hanya 1 Cara yaitu kematian.


Saya sendiri sampai saat ini dan untuk sekitar 50 tahun lagi masi berencana untuk tidak mencari jawaban atas pertanyaan itu. Sebagai muslim yg tidak telalu muslim, saya percaya akan konsep surga dan neraka
manusia harus mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya toh, ga harus pas nanti di neraka/surga tapi manusia juga udah diajarin untuk mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya saat masih di dunia.

Ahh.. Malam yg aneh. Ide tulisan kombinasi scient fiction dengan ektp. Selamat tidur

"whisper" now you think that is all weird, it might be dream so wake up.. 

Thursday, June 14, 2012

Cucu Opa

Ketika semilir angin menyentuh sela-sela jari, Temaram lampu jalanan sedikit membantu para pejalan yang dilingkupi gelapnya malam. Langkah demi langkah tak terhitung menuju sebuah tempat yang disebut rumah, Aku Pulang.

Setiap malam saya berjalan dari stasiun ke rumah, bukan karena ga ada ojek / angkot tapi ceritanya saya mau ngikutin drama-drama korea yang pernah saya tonton, tiap kali pemeran utamanya pulang ke rumah, mereka selalu berjalan kaki dari halte. Well, enough bout the background.

Suatu hari, saya melewati sebuah rumah. Sambil lalu kemudian saya mendapati sesosok rapuh duduk di kursi, Seorang pria renta memakai kaos putih tipis dan celana pendek duduk di beranda rumah yg berlampu temaram dan dipenuhi tanaman, Semilir angin seperti menggoyang badan tuanya, limbung namun kokoh. Saya tak jelas apakah pria tua itu tertidur atau tidak.
Sedikit penasaran "kenapa malam-malam begini ada kakek-kakek bengong di depan rumahnya?"
Sambil berlalu saja..

Kemudian di malam lainnya, saya kembali melewati rumah tersebut.  Pria tua itu terlihat lagi duduk di kursinya, dalam hati saya memanggilnya "Opa". Pastilah dia sudah jadi Opa, entah berapa umurnya, tapi saya yakin dia melewati kehidupan yang menyenangkan di dunia.

Beberapa malam terlewati, melewati rumah Opa menjadi sebuah kebiasaan yang menyenangkan. Dalam hati menerka-nerka apa yang Opa lakukan malam-malam menentang angin, waktu dimana dia berada dalam kehangatan di dalam rumah berada diantara cucu dan anaknya.
Adakah yang dia tunggu?
Siapa yang begitu istimewa? Sampai Opa harus terduduk dan mengantuk dibelai angin.

Di malam-malam selanjutnya sosok Opa tak terlihat,
Kemana dia?
Sakit kah?
Atau mungkin?? Saya cepat-cepat mengusir pikiran itu.
Kemana "Opa"?
Padahal sosoknya mulai menemani perjalanan pulang saya,,

Sepanjang perjalanan saya menuju rumah saya berfikir.
Begitu menyenangkan pulang ke rumah dan ada yang menunggu kita.
Sampai di rumah melihat senyum Papa yang berkata "aman di kereta Tuan?"
Sampai di rumah dan memeluk Mama yang kemudian misuh-misuh "Mandi sana, bau keringat kamu!"

Ahh.. Opa, siapa yang engkau tunggu?
Sejenak keberadaan membuat saya merindukan sosoknya
penasaran dengan apa yang dia lakukan setiap malam, duduk sambil mengantuk.

Beberapa malam kemudian, dari stasiun saya berjalan seperti biasa, namun entah kenapa perasaan saya mengatakan saya sedang diikuti oleh seseorang, seorang lelaki asing bertubuh tinggi mengikuti saya mulai dari stasiun. Apalagi jalanan yang saya lewati adalah jalanan yg cenderung sepi dan penerangannya kurang, tak ada satu orang pun yang melewati jalan ini,
Saya mempercepat langkah dia pun mempercepat langkahnya, dalam hati saya sangat takut. Barang berharga yg saya miliki hanya smartphone sama ipod, duit di dompet juga ga seberapa. Tak terbayang jika terjadi hal-hal mengerikan terhadap saya.

Beberapa meter lagi sebelum rumah Opa, sambil berdoa agar Opa duduk di depan seperti biasanya saya mempercepat langkah saya, Jika terburuk yang terjadi, saya akan meminta bantuan Opa.
Lelaki tersebut berhasil menyamai langkah saya , saya sampai bisa mendengar degup jantung saya sendiri tapi kemudian.....
Dia melewati saya kemudian membuka pagar dan menyapa Opa.
Sekilas saya lihat muka Opa cerah, dia berdiri menyongsong lelaki itu.

Degup jantung masi terdengar di telinga saya, tapi yang saya takutkan tidak terjadi,,
Saya pun memperlambat langkah saya, terlihat Opa dan lelaki itu bersama-sama masuk ke dalam rumah
Asumsi saya lelaki itu adalah orang yang selama ini ditunggu oleh Opa.

Diamati lelaki itu tidak lebih tua dari saya, mungkin saja dia adalah Cucu si Opa. Beruntungnya Dia memiliki seorang Opa yang begitu perhatian, menanti cucu kesayangannya pulang ke rumah setiap malam.

Tanggal 13 Juni 2012 kemarin Kelurga saya baru saja kehilangan Opa atau panggilan kesayangannya Bulang Uda, Bulang Uda (re: Muda = Bungsu) adalah adik dari mendiang Nenek saya dari tali darah Ibu.
Bulang Uda merupakan sosok yang menyenangkan, begitu banyak hal yang kami bisa tertawakan. Kebanggaan dia sebagai seorang Ayah yang sukses membesarkan 4 orang anak lelaki, dan Kakek dari semua cucunya.
Dalam Adat Batak karo, Upacara pemakaman Bulang Uda tidaklah diisi dengan tangis duka melainkan suara tawa dan ceria, disebut dengan Upacara Cawir Metua (Upacara yang dilaksanakan apabila semua anak dari mendiang sudah menikah).


S. SITEPU
17 Agustus 1945 - 13 Juni 2012
God saw you getting tired and a cure was not to be. So he put his arms around you and whispered "Come to Me". With all tears and joy we accompany you to your eternity, you're not go, you only moving from this world to our heart and memory. And you always know we all love you. Rest in Peace Bulang Uda.

Kehadiran seseorang begitu berarti ketika dia pergi, Suara tawa dan teguran mungkin tak lagi dapat terdengar di telinga melainkan di dalam hati bergaung untuk selalu ingatkan kita dari mana kita berasal.
Ketika Dia pergi baru terasa begitu banyak hal yang belum kita berikan.

Sebagai Kakek, Ayah, Paman, Abang, dan Adik Bulang Uda telah menjalani kehidupan yang bermanfaat untuk kami. Apa yang menjadi milik Tuhan akan kembali kepada Tuhan.
Sekarang dan seterusnya Doa anak dan cucu adalah surat yang dijanjikan Tuhan untuk selalu tersampaikan. Peluk Cium Bulang Uda, sampaikan tawa dan senyum saat nanti bertemu dengan Bulang dan Nenek Karo Sarah disana, di Sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Sunday, June 10, 2012

The Embryo of SingleLogic


Beberapa posting saya di dalam tumblr,,
Kadang cukup hanya dengan 100 - 200 karakter untuk ungkapkan apa yang kamu rasakan.. Thats why i named my Tumblr SingleLogic as the Embryo.
Berkungjunglah yaaa...

Ketika ini kamu mencintai diriku yang ada di mimpimu, dan saat kau terbangun aku akan hilang dan kembali pada kenyataan„ Kau ingin kembali tidur #merah

Saturday, June 9, 2012

Begitu Saja......

Begitu banyak hal yang terjadi

Banyak hal yang aku dan kamu tak ketahui, setiap hari selalu ada hal baru yang kita temui, bahkan saking banyaknya belum ada satu manusia yg bisa menjawab semua pertanyaan itu.
Kenapa manusia memerlukan oksigen, padahal di luar angkasa sana banyak planet yg bisa ditinggali oleh manusia jika oksigen tidak diperlukan.


Pertanyaan yg sulit untuk dijawab seperti kenapa aku mencintaimu kamu mencintai dia, atau kamu mencintai aku yang mencintai dia. Kenapa dia memilih kamu dari pada aku, atau aku yang memilih dia dari pada kamu. Kenapa dia menyakiti aku juga kamu. Kenapa tidak ada aku dan kamu saat ini.

Apa mungkin yg membuat Jakarta macet adalah penduduknya sendiri.
Kita sendiri yg membuat banjir datang dengan membuang sampah sembarangan serta melupakan penghijauan.
Apa yg membuat kita selalu berdebat tanpa kata sepakat. Peristiwa apa yg pernah kita lalui hingga tak pernah ada yang mau mengalah untuk menang, diam untuk didengar, Memaafkan tanpa amarah.

Kamu lebih memilih pergi, saat aku tak dapat menggapai tanganmu. Aku yang tak bisa buatmu tinggal.
Begitu saja, seakan tak pernah ada KITA dalam ingatan.

Begitu saja, semudah end chat.
Begitu saja....

Persinggungan jalan sudah kita lewati, memisah di persimpangan lainnya, tujuan kita pernah sama namun kembali  berbeda. Kita pernah luar biasa dan kembali menjadi biasa. Bersinggung dengan lainnya.
Sempat kah goyah, bukan kehilangan arah sejenak berdiam untuk mendoakan jalan kita menuju arah yg tak akan disesali.

Mengenang cerita saat kamu bermimpi dan aku berkhayal, kita pernah disana membaca bintang, tertawa bersama matahari dan bernyanyi nina bobo bersama bulan.
Kita bisa menikmati sepiring nasi goreng, berdiri lama menunggu kehadiran satu sama lain, mencari bahan obrolan yang mungkin akan kita sukai.  Hal biasa tapi menjadi luar biasa karena ada kita.

Mengenang sekelebat cerita yg baru disadari maknanya saat melewatkannya.

Perubahan kah yg kita alami?

Aku tidak bisa jadi sama, tapi tak juga berbeda meski kamu tak terlihat lagi.
Mungkin saja bukan kamu yg tak terlihat tapi aku yang pergi menjauh.

Entahlah, aku tak mampu lagi mengetik namamu dan mencoba menelpon, karena aku bisa saja mengganggumu. Padahal menyapamu merupakan keharusan bagiku saat itu. Mendengar suaramu berjam-jam dalam malamku merupakan mantra tidur yg membangunkan pagiku.
Semudah itu saja hilang, saat kau tak lagi menjawab suaraku yg teredam oleh riuhnya dunia. Dan kemudian tak ada lagi kita.

Lucu sekali aku merindukanmu saat waktu tlah lama berlalu, bahkan tak ada kata perpisahan sama sekali.Kehilangan dan mempunyai,

saat ini kita sudah menyudahi sebuah cerita, Setelah berakhirnya dengan titik di akhir kalimat.

Begitulah ada banyak hal terjadi dan kita tak sadari.

Friday, June 8, 2012

Aku Tak Seindah Itu

kau akan selalu membandingkan aku yang ada di pikiran mu dengan aku yang nyata„
hanya saja aku tak seindah itu.. #merah

Kesekian kalinya khayalan memutar kan skema imajinasi  yang terus dan terus membuat mu sulit untuk membuka mata, Nyanyian pagi tidak dapat membangunkanmu seakan mendayu-dayu untuk terus mengajak mu bermimpi.

Janganlah terlalu berlebihan, Aku tak pernah seindah mimpimu.
Setelahnya kamu begitu sulit untuk pilah siapa yang sebenarnya kau kenali, Aku disini atau Aku yang di pikiranmu.
Hingga saat kamu terbangun dan berjalan menapaki kenyataan, bayangan ku menjadi kerikil-kerikil tajam yang menyakiti kakimu. Tapi saat kembali kau menyapa malam, aku akan menjadi penghias mimpimu.
Sedianya kamu akan tetap memaksa menjadikan Aku sebagai pengisi mimpimu, kesepian yang sepintas lalu ku ceritakan telah kau terjemahkan menjadi kisah panjang tak berarah.

Aku tak seindah itu,
Mungkin karena kisah yang kau rasakan sama menjadi benalu pengikat nasib kita,
memiliki dan kehilangan memang dapat menceritakan kisah yang sama.
tapi Aku tak seindah itu..

Aku tak seindah itu..
Aku terdiam saat kau menceritakan kisahmu, kamu bisa sangat marah, berteriak, terluka dan mencakar dunia tapi bukan pelukanku yang kau butuhkan.
Aku terdiam saat kau tertawa, menari-nari dan berdansa dengan angin karena bukan ucapan selamat yang ingin kau dengar.
Aku terdiam saat kau terhukum, menyesali kesalahan yang kau buatmu rapuh, takut dan terpojok karena bukan motivasi dari ku yang kau inginkan.

Aku yang terdiam lah yang kau butuhkan, inginkan dan itu adalah Aku di mimpimu.

Karena...
Aku yang nyata adalah aku yang tak mengenalmu,
Aku yang nyata adalah aku yang mendengar kisahmu sambil lalu,
Aku yang nyata adalah aku yang mencakar dunia ketika ku marah,
Aku yang nyata adalah aku yang menari bersama angin saat kebahagian menghampiriku,
Aku yang nyata adalah aku yang menyakitimu dan bukan mencintaimu.

Bangunlah sayang,, satu hal yang akhirnya aku sadari tentangmu
Begitulah caramu, Mencintai dalam Khayalan...