Cahaya mu menyilaukanku
kegelapan yang menenangkan terusik karna sinar tiba-tiba menyibak di ufuk barat
Aku yang terbiasa berjalan tanpa arah terperanjat dan mencoba mencari asal sinar yang datang
Bisakah kau tidak menyapaku wahai suara
aku tak peduli dengan semua ceritamu
Aku menunggu kedatangan sang hujan saat ini
aku ingin dengar dia bercerita, aku ingin bersama hujanku
Kau bukan pengganti
Kuasaku tak bisa singkirkan jejak hujan yang tertinggalkan
Aku ingin sendiri namun di saat yang sama aku ingin ditemani
aku ingin ditemani hujan namun saat ini ada kering bersamaku
Saat ku dekati sumber sinar yang mengganggu kegelapanku, ada kamu
Mengapa saat ini kau datang
sudah terlambat buatku untuk mencintai sinarmu
Meski pernah kau ubah satu hari dalam hidupku tapi tetap ingin hujan yang bukan milikku.
aku kembali ke kegelapan
Mengais sepi dan ingin ditemani dalam hening
Suara tawamu itu membuat kepalaku sakit, aku benci keriuhan
Bisakah kau diam saja, bersisian denganku dalam senyap sampai waktu kita habis
Aku lelah berteriak dalam hampa, tetap saja keramaian merusak dingin yang ku bawa
Kemudian ada kekacauan lain membawa mu pergi
Ternyata bukan kamu yang bertahan temani ku dalam diam
Aku tak bisa sendiri, jika bukan kamu maka dia, jika bukan dia maka dianya
kalian hanya bergantian mengisi kegelapanku
Tak pernah bertahan sampai waktu berhenti
No comments:
Post a Comment