Sudah kah kau basahi pagimu dengan tetesan keringat itu?
Pantulan bola itu saat ini seperti pantulan cahaya matahari yang berpendar dari sudut-sudut lenganmu.
Sedih sekali kali ini tetap bukan aku yang menghapus penatmu.
Bukan tak mungkin menjadi penyemangat harimu,
Namun ku sadari dia lebih menghapus kegelisahan hatimu.
Tak berani ku bermimpi untuk gantikan dia di dekatmu,
karena bagiku kamu begitu indah saat disampingnya.
A hundred years is nothing to us
its just like a grief memory soon to be forgotten
its something I can wait forever
and if I keep waiting just like this
there will come a day
when you'll notice me
wont you?
taken from The Bridge of Water God Chapter 82 page 7
Seandainya kamu sadari..
Sudah terlambat bagi kita untuk bersama.
Inginku memiliki kesempurnaanmu saat ini, bukan nanti tidak kemarin.
Kesempurnaan yang kamu miliki
Siang menjelang, aku harus beranjak dan bayangan pun menjauh.
Uluran tangan seseorang membantuku berdiri tapi bukan kamu.
Apa aku bisa menemukan mu besok pagi?
di waktu yang sama dan pantulan bola yang serupa??
Apa bisa???
#30harimenulissuratcinta day 12
No comments:
Post a Comment