Kita lelah bukan ada aku dan kamu disana melainkan karna kita tidak pernah memulai sesuatu apapun.”
Karena kita sudah berjauhan, masih adakah keinginan mendekat?
Aku ada, tapi ego menahanku,,
kenapa aku? Haruskah kamu?
Setelah saling menjauh
kemudian kita lelah
karena tak ada satupun dari kita yg beranjak mendekat
Aku menjauh agar kamu bergerak mendekat,
tapi kenyataannya
Apa kita sama-sama menjauh untuk melihat siapa yg mendekat?
Mungkin rinduku terlalu besar untukmu
sampai tak berani kau mendekat.
Begitu sering rindu datang menyapaku.
Bagaimana dengan mu?
semudah itukah kau merindukannya?
semudah membalas sms/reply bbm.
Bagaimana dengan aku?
apakah rindu menahanku untuk mendekatimu.
Terlalu takut untuk kembali terluka.
padahal yang sering ku katakan padamu
"semuanya hanya tentang kepergian dan kedatangan"
Asumsi akan luka terhadap penolakan
Asumsi untuk membenarkan sudut-sudut yang kita buat dalam sebuah garis lurus
Lengkung phytagoras yang terpaksa,karena aku dan kamumembenarkan
tanpa tau dia mungkin telah melihat lancipnya sudut yang kita tutupi.
Kita menyadari kesalahan dalam hati, saat kecupan membenarkan semuanya.
Pelukan yang saling menghangatkan tubuh yang membekukan air mata.
Selamat, hidup akan selalu menggemakan kebahagian dan aku akan memintal benang lukaku sendiri.
Selamat menjalani apa yang telah kamu pilih,,
Selamat.
No comments:
Post a Comment