Kamu yang selama ini begitu dekat tapi tidak tersentuh
Saat terpejam kamu terlihat
Sajak dan puisi yang ku tuang dalam kertas tak bernyawa
bersama guratan diatasnya, tak dapat terhapus selamanya
Seberapa pantas kamu diatas kertas hingga ribuan tinta harus tertuang saat ini
aku yang tak berani memberi tanda titik, agar tiap kata terus mengalir, mengalir terus
aku yang tak berani memberi tanda titik, karena titik berarti berakhir, berakhir lah semua
Seberapa pantas aku yang menulis?
sehingga tiap kata akan bisa kamu baca dan terserap hingga kamu mengerti
aku yang tak bicara namun berteriak melalui tulisan
aku yang tak terlihat namun melambaikan tanda kepadamu
Seberapa keras ku tertawa
Seberapa lama ku menangis
Seberapa lama ku terdiam
Mereka yang tak mengerti, lalu lalang melongok ingin tau
Aku kehabisan tinta, bahkan titik tak mampu ku
No comments:
Post a Comment