Friday, January 8, 2010

Kami Lapar!!!

Katakanlah aku tak peduli tentang negri ini,
sedang apa yang terjadi di panggung politik nun jauh disana tak akan berpengaruh terhadap hidup ku hari ini.
Katakanlah jika memang aku bukan penganut nasionalisme,
Ganti atau tidak si presiden, tak akan mengenyangkan perutku saat ini.
Bisa juga anggap aku tak ada di Negara ini.
Betapa sulitnya aku bikin identitasku di tanah lahirku sendiri.

Panggung politik bergejolak atau apalah sebutannya di tiap tayangan televisi,
Entah itu Century gate, atau mentri dapat mobil harga 1,3 M,,
Apa itu saham IHSG, yang kata ibu mentri awal tahun bakal naik terus,,
Di televisi, sibuk si ruhut dan gayus debat kusir, mereka lupa kami menonton tingkah mereka.
Mereka mengatasnamakan kami, klo debat baru ingat, klo gajian lupa sama janji.
Perdagangan bebas dengan Cina, asal itu dapat menyekolahkan anak ku akan ku ikuti,,
Tapi nyatanya tidak satupun menyangkut nasibku.
tak ada sedikitpun berita mengenai kami yang kelaparan tiap hari,
Tak ada yang peduli kemarahan kami, tangis anak istri kami, mereka lapar, kami lapar!

Sekolah anakkku hampir roboh, mentri dapat mobil baru.
Rumahku digusur untuk pelebaran jalan ke rumah si penguasa.
Harga bahan makan makin mahal, sedangkan aku di PHK karena si bule lebih seneng kerja bareng orang Vietnam.

Di infotaiment ku lihat si luna marah-marah.
Si jupe pergi ke negri pacar barunya, dan tim sepakbola kalah lagi..
Eh, mahasiswa pada tawuran, ngancurin lapak dagangan temanku.
Kok jadinya kebalik ya? Banyak orang pinternya tapi kelakuannya kyak monyet di hutan.

Tadi ada yang ajakin demo, lumayan dapat 30ribu dapet makan-minum, sekalian jalan-jalan ke istana atau kantor DPR, kapan lagi dapat kerjaan cuman panas-panas, teriak dikit banyak duduk.
Entah tadi apa masalahnya yang mau didemoin, klo ga century ya miyabi, ato ga salah tadi dia bilang copot-copot apa gitu, biarin deh yang penting besok keluargaku makan.


Sedikit sudut pandang ku, mengenai apa yang mereka yang lapar diluar sana akan fikirkan tentang tayangan di televisi. Aku bahkan tak mengenal mereka, tapi ku dapat rasakan amarah mereka, ketidakpedulian mereka, kesinisan mereka tentang bangsa ini, bangsa besar tapi tak punya apa-apa.
Kan masyarakat sekarang udah bisa mengerti, jangan anggap mereka tak tau apa-apa.
Bahkan mereka yang lebih sering baca Koran dari pada kita yang mahasiswa, atau orang berdasi disana.

Kembali kita harus bersyukur terhadapa apa yang hari ini kita dapatkan, jangan malah kita merasa mereka orang tak berguna, yang cuman bisa minta, merengek kelaparan, malah ada yang bilang sapa suruh datang Jakarta.. mereka datang ke Jakarta sama seperti kita, mencari sesuap nasi, coba bayangin gimana mereka mau sekolah klo makan aja terancam tiap hari, kalian ga pernah berada diposisi mereka jadinya jangan cuman bisa ngatain, tapi apa yang bisa kalian lakukan untuk membantu mereka.
Klo gwe, yang gwe bisa lakuin buat mereka adalah menyampaikan apa ang mereka rasakan, apa yang mereka ingin katakan lewat tulisan,, mungkin tak bisa kenyangkan perut lapar mereka, setidaknya ada yang kulakukan, tidak seperti mereka yang hanya bisa mencemooh, makan dari duit bapak-ibunya, ga tau klo nyari duit itu susah!!.

Mereka lapar kawand, apa yang bisa kau lakukan???

No comments: