Saturday, June 9, 2012

Begitu Saja......

Begitu banyak hal yang terjadi

Banyak hal yang aku dan kamu tak ketahui, setiap hari selalu ada hal baru yang kita temui, bahkan saking banyaknya belum ada satu manusia yg bisa menjawab semua pertanyaan itu.
Kenapa manusia memerlukan oksigen, padahal di luar angkasa sana banyak planet yg bisa ditinggali oleh manusia jika oksigen tidak diperlukan.


Pertanyaan yg sulit untuk dijawab seperti kenapa aku mencintaimu kamu mencintai dia, atau kamu mencintai aku yang mencintai dia. Kenapa dia memilih kamu dari pada aku, atau aku yang memilih dia dari pada kamu. Kenapa dia menyakiti aku juga kamu. Kenapa tidak ada aku dan kamu saat ini.

Apa mungkin yg membuat Jakarta macet adalah penduduknya sendiri.
Kita sendiri yg membuat banjir datang dengan membuang sampah sembarangan serta melupakan penghijauan.
Apa yg membuat kita selalu berdebat tanpa kata sepakat. Peristiwa apa yg pernah kita lalui hingga tak pernah ada yang mau mengalah untuk menang, diam untuk didengar, Memaafkan tanpa amarah.

Kamu lebih memilih pergi, saat aku tak dapat menggapai tanganmu. Aku yang tak bisa buatmu tinggal.
Begitu saja, seakan tak pernah ada KITA dalam ingatan.

Begitu saja, semudah end chat.
Begitu saja....

Persinggungan jalan sudah kita lewati, memisah di persimpangan lainnya, tujuan kita pernah sama namun kembali  berbeda. Kita pernah luar biasa dan kembali menjadi biasa. Bersinggung dengan lainnya.
Sempat kah goyah, bukan kehilangan arah sejenak berdiam untuk mendoakan jalan kita menuju arah yg tak akan disesali.

Mengenang cerita saat kamu bermimpi dan aku berkhayal, kita pernah disana membaca bintang, tertawa bersama matahari dan bernyanyi nina bobo bersama bulan.
Kita bisa menikmati sepiring nasi goreng, berdiri lama menunggu kehadiran satu sama lain, mencari bahan obrolan yang mungkin akan kita sukai.  Hal biasa tapi menjadi luar biasa karena ada kita.

Mengenang sekelebat cerita yg baru disadari maknanya saat melewatkannya.

Perubahan kah yg kita alami?

Aku tidak bisa jadi sama, tapi tak juga berbeda meski kamu tak terlihat lagi.
Mungkin saja bukan kamu yg tak terlihat tapi aku yang pergi menjauh.

Entahlah, aku tak mampu lagi mengetik namamu dan mencoba menelpon, karena aku bisa saja mengganggumu. Padahal menyapamu merupakan keharusan bagiku saat itu. Mendengar suaramu berjam-jam dalam malamku merupakan mantra tidur yg membangunkan pagiku.
Semudah itu saja hilang, saat kau tak lagi menjawab suaraku yg teredam oleh riuhnya dunia. Dan kemudian tak ada lagi kita.

Lucu sekali aku merindukanmu saat waktu tlah lama berlalu, bahkan tak ada kata perpisahan sama sekali.Kehilangan dan mempunyai,

saat ini kita sudah menyudahi sebuah cerita, Setelah berakhirnya dengan titik di akhir kalimat.

Begitulah ada banyak hal terjadi dan kita tak sadari.

No comments: