Monday, September 10, 2012

Aku memang begitu

Kemarin ketika kita bisa tertawa diantara jari,
Kemudian hari ini aku pun mengacuhkanmu, menyendiri meninggalkanmu bertanya dalam kata.

Aku memang begitu
Aku rasa secara tidak sadar kamu sudah melewati batas yang aku buat.

Aku memang begitu
Aku membangun bata demi bata menjadi dinding yang memisahkan aku dari kalian.

Aku memang begitu
Aku menyimpan sepi dalam hati yang ku bagi bersama remahan kasih Tuhan.

Aku memang begitu
Aku tak bisa biarkan orang mendekatiku dari kejauhan.

Aku memang begitu,

Jangan lah mencoba untuk mendobrak atau menghancurkan dinding yang ku bangun.
Dinding emas yang menyimpan kegelapan yang hanya diriku dapat menikmatinya.
karena jika kamu mencoba untuk memanjat dan memaksa masuk
aku akan pergi.

Aku tak membangun dinding ini untuk kau hancurkan
Aku tak membangun dinding ini untuk kau panjat.
Aku tak membangun dinding ini untuk kau masuk.

Biarkan saja aku menyepi, sendiri dalam dinginnya yang menghangatkan ku.
Biarkan saja aku sendiri, karena inilah sebenarnya aku.

Entah kenapa selalu saja kamu yang mengetuk dan mengajak ku keluar.
Entah kenapa selalu saja kamu yang ingin sekali tau apa yang tersimpan di balik dindingku.
Entah kenapa selalu saja kamu yang keras kepala mencoba untuk menghancurkannya.
Entah kenapa selalu saja kamu lagi.. kamu lagi..


Maaf jika kamu bingung,
Maaf jika kamu kesal,
Maaf jika aku bingung dan membuatmu kesal.
Maaf jika aku membuatmu kesal kemudian bingung.

No comments: