Sunday, August 28, 2011

3 / 4 Jam Sebelum Berbuka Puasa.


Puasa merupakan satu dari banyak proses mengenal diri sendiri.

Hampir 12 jam tidak makan dan minum, membuat saya berfikir,, waktu yang paling ditunggu adalah waktu magrib, tapi yang saya akan bicarakan adalah 3 / 4 jam sebelum berbuka. Waktu saat dahaga benar-benar terasa, waktu matahari begitu panas menyengat, waktu saat logika mulai terkikis.

3 / 4 jam sebelum berbuka memperlihatkan siapa diri sebenarnya,,

Apakah kalian salah satu tipe orang berikut::::

Waktu 3 / 4 jam sebelum berbuka, saat membayangkan hidangan apa yang cocok untuk melepas dahaga, minuman apa yang akan diteguk, kita pun berandai-andai,, lalu saat itu kita pun mencari hidangan tersebut, pergilah kita ke warung/pasar/toko makanan, kita kalap begitu banyak pilihan, saat itu kita berfikir “gw pengen itu, pengen ini” lalu kita membeli semuanya, jika saja saat itu adalah waktu berbuka, kita pasti bisa menghabiskan semua makanan yang kita beli. Maka pulanglah kita, menyiapkan tiap hidangan yang sudah kita beli, kemudian seakan tidak sabar terus-menerus melihat ke arah jam, berdoa waktu cepat berjalan. Dan tibalah saat berbuka, dengan seteguk air dahaga kita terselesaikan, tiba-tiba saja semua hidangan yang tadi kita beli jadi tidak semenarik saat 3 / 4 jam sebelumnya. Kita mencicipi tiap makanan dengan tidak semangat, tidak seperti saat membelinya. Dahaga sudah terbayarkan dengan seteguk air,,,
apa yang membuat hal ini terjadi??

Nafsu yang melahirkan rasa penasaran berlebihan..

Menunggu waktu berbuka puasa disamakan dengan proses menunggu hal yang berarti dalam hidup. Andaikan saja hal itu adalah cinta.

3 / 4 jam sebelum berbuka puasa disamakan dengan keadaan saat menunggu kehadiran Cinta. Saat yang tepat untuk berandai-andai, Penasaran apa yang akan dilakukan ketika akhirnya nanti Dia menjadi milikku. 
Akan banyak hal menyenangkan saat Dia bersamaku, aku akan mencintai dia. Kita begitu bersemangat.

3 / 4 jam sebelum berbuka puasa kita samakan dengan waktu saat kita melakukan berbagai cara untuk menyakinkan Dia bahwa kita lah yang terbaik, penasaran kenapa Dia terus menolak, kemudian kita menjanjikan indahnya dunia, mempersiapkan yang terbaik sehingga nanti Dia tidak akan merasa salah telah menjatuhkan pilihan.

Lalu setelah itu kita pun melihat ke arah waktu, tidak sabar, terus berdoa agar waktu berjalan dengan cepat.

Waktu berbuka kita samakan dengan saat dimana akhirnya Dia telah bersama kita, hanya anggukan dan dia menjadi milik kita. Dan seperti yang terjadi dengan hidangan yang kita tadi beli, Dia menjadi tidak semenarik pada saat kita berandai-andai 3 / 4 jam lalu. Semangat yang begitu menggebu-gebu terkikis sudah.
Rasa penasaran yang luar biasa sangat membuat kita berekspectasi tinggi, tapi saat rasa penasaran itu terjawab hal itu menjadi tidak menarik lagi.

Saya mengambil quote dari sebuah lirik lagu, “You cant hurry Love” *saya lupa judulnya.

Cinta akan datang ketika saatnya tiba, sama seperti waktu berbuka puasa. Berbagai cara yang kita lakukan tidak akan merubah jalannya waktu, berbuka puasa akan tetap pada saat magrib. Waktu tidak akan bergerak cepat hanya karena kita menatap jam dinding dengan intens.

3/4 jam sebelum berbuka, saat ini saya sedang berada dalam waktu itu. Aku dahaga, begitu tinggi ekspectasi terhadapNya. Mungkin logika sudah mulai terkikis karena aku  begitu menginginkannya. Tapi sekeras apapun ku memaksa waktu, Waktu tidak akan mau berjalan cepat. Aku sudah lelah untuk terus menerus melihat ke arah waktu, tetap juga berjalan detik demi detik. Ketika aku merasa sudah menemukan Cinta, maka aku harus kecewa karena saat saya melihat waktu, karena belum saatnya bagiku.

Penantian akan cinta membuat aku berfikir ulang, aku tak boleh memelihara rasa penasaran terlalu jauh, hanya biarkan saja waktu berjalan maka pada akhirnya aku akan sampai. Siapapun Dia, seperti apa sosok Cinta itu tak perlu ku bayangkan dari sekarang, karena jika aku sudah berharap dan pada akhirnya bukan Dia yang ada di benakku maka aku akan kelu, Dia tidak menjadi menarik lagi bagiku sama seperti hidangan berbuka puasa yang tak tersentuh karena dahaga sudah terselesaikan melalui seteguk Air.

Aku ingin menikmati seteguk Air itu dengan nikmat, tegukan Air yang menyelamatkan hidupku. Aku ingin menghargainya meski hanya seteguk. Maka saat ini aku akan biarkan dahaga menyiksaku, siksa yang ku rasakan tak akan sebanding dengan penantianku.

karena aku  yakin Air itu pasti ada pada akhir penantian ini.

Dan apakah yang kamu lakukan pada saat 3 / 4 jam sebelum berbuka puasa???

No comments: