Renungan si Hamba Tuhan.

maafkan aku Tuhan,
masih saja ku selalu merasa iri terhadap apa yang kau berikan pada mereka.
maafkan aku Tuhan,
masih saja ku berkutat dengan doa-doa itu, yang mungkin tak pantas untukku.
maafkan aku Tuhan,
masih terus ku bergumam betapa beruntungnya mereka tanpa melihat apa yang telah kudapatkan darimu.

aku memang manusia, manusia yang akan selalu meminta lebih dari apa yang telah kudapatkan.
aku lah manusia yang akan selalu meminta kepadamu dan selalu memohon Engkau untuk mengabulkan setiap pintaku.
aku juga manusia itu yang akan selalu khilaf, dan lupa akan apa yang telah kauberikan untukku.

aku berpegangan pada janjimu.
janji yang pasti Engkau akan tepati meski sering kulupakan janjiku kepadamu.
aku kan selalu meminta kepadamu, karna hanya Engkaulah satu tempat kumengadukan setiap permasalahanku.
meski kadang ku berfikir, betapa tak pantasnya diriku yang selalu menggumamkan doa untuk kejayaanku.

Tuhan,apakah Engkau lelah tuk mendengarkan setiap doaku..
hingga kau melupakan satu dari tiap doaku yang setiap waktunya kupanjatkan??
atau mungkin aku tak pernah menjadi hamba yang terbaik bagimu, hingga Engkau mengatakan tidak untuk doaku yg ini.

pantaskah aku tuk bersedih Tuhan?
pada saat kumerasa doaku tak terjawab,,
pantaskah aku tuk bertanya akan kuasamu Tuhan?
karna sebenarnya Engkau yang lebih mengetahui apa yang terbaik bagi ku.

aku kan terus memohon ampunan atas apa yang kulakukan di duniamu.
aku kan terus memanjatkan doa untuk kejayaanku di duniamu.
aku terus berharap agar tiap pintaku engkau kabulkan demi masa nanti yang lebih abadi.

demi aku Tuhan,, hambamu yang butuh petunjukmu.

===============================================

puisi diatas dipublish di notes facebook saya pada tanggal August 25, 2009 http://www.facebook.com/note.php?note_id=128311336282

tepat sekali hari ini tanggal 25 Agustus 2011, berarti sudah 2 tahun yang lalu..

dan saya masih terus memohon ampun untuk setiap kesalahan sayaa...

untuk beberapa post selanjutnya, saya akan republish materi karya saya yang terpendam di notes facebook..

Tengkyu for reading