Friday, September 23, 2011

k(A)sih

Kabut menghalangi pandangku,
eksistensi mu yg terbentuk di pikiran mulai menghilang saat ku susuri setapak demi setapak,
kau pergi lagi wahai pelipur lara menemani dia yg sempat kau tinggalkan untuk bersamaku
Dan aku pun melangkah.
Bukan kau yang sempurna yang ku cari
tapi kau yang mampu menertawakan kurangmu dan tidak malu karnanya
Goresan demi goresan menandai langkah mu
Tapi tetap bukan aku yang kau pilih tuk temani dukamu.

Semua ini sampah, tak perlu lagi mengais kebaikan dari sisa
Aku marah dann aku lelah
 idealisme yg kalian agungkan sama sekali tak dapat ku mengerti
Aku tak mengerti kenapa mereka memikirkan apa yang kupikirkan tentang mereka
padahal aku tak memikirkan apa yang kalian pikir aku pikirkan
Kenapa sibuk sama pemikiranku, aku hanya pikirkan diriku saja

Kamu dan aku berbeda kita tak sama
Hanya sebagai pengisi dalam ceritaku
bukan sebagai pelakon, tapi cameo agar cerita ini tak terlalu membosankan
Aku tertawa, menertawakan dukaku menutupi luka
Dan saat ku diam, kau pun pergi

Aku beranjak karna kau bukan yg kucari
diam bagiku adalah cara untuk yakin
Dan bila kau tetap disana saat diamku, mungkin kau adalah lakon cerita ini.

No comments: