Monday, September 26, 2011

Ketika Cantik

Apakah arti cantik bagimu kawand?

Sebelum saya memulai, saya mencoba mencari arti kata Cantik di gugel

can.tik
[a] (1) elok; molek (tt wajah, muka perempuan); (2) indah dl bentuk dan buatannya: meja ini -- sekali


Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/cantik/mirip#ixzz1YyzaJbBV


Cantik sebuah kata yang diartikan membanggakan, para perempuan berlomba-lomba untuk mendapat gelar ini, sebuah trofi tak berbentuk tapi jika mendapatkannya berhadiah dunia beserta isinya.

Cantik,, selama bertahun saya hidup di dunia saya hanya beberapa kali dipuji Cantik, tidak lebih banyak dari jari-jari tangan dan kaki jika dijumlahkan.

Dari awal saya bernafas, saya tidak  dibesarkan cantik. Selang beberapa tahun saya pernah marah sama Tuhan, dalam doa saya minta jadi cantik. Cantik dalam definisi saya adalah seperti para model di TV yang berjalan dengan muka kaku tapi tetap cantik, atau para artis sinetron yang selalu menangis tiap episodenya tapi tidak menghilangkan kadar cantiknya. Tapi sepertinya pada saat itu Tuhan hanya mendiamkan doa saya.

Karena tidak cantik, saya jadi kuper(?)” Hei.. saya melihat kalian mengulum senyum :P”

Saya berpikir jika saya tidak cantik, kenapa Tuhan kasih saya nafas buat hidup. Apakah hidup di dunia itu buat yang cantik saja, saat itu saya kebanyakan menenggak TV, sarapan iklan kecantikan sampai buncit tapi tetap saja kalah cantik. Saya dulu berfikir, Senang sekali klo jadi orang cantik, bisa kemana aja suka-suka, klo lewat seperti ada angin yang akan menerbangkan rambutnya lembut, trus tiba-tiba ada lagu mengalun,,*kebanyakan nonton film India nih kyaknya. -__-.
saat itu saya berfikir Cantik itu adalah modal untuk memasuki dunia.

Tahun demi tahun kelabu terjalani, dengan tidak cantik saya berfikir “ga bisa klo bgini terus, masa gara-gara ga cantik saya harus hidup menanggung malu. Malu karna tidak cantik”. Karena tidak cantik saya memilih untuk mengasah otak saya, klo ga cantik setidaknya pintar. Waktu itu saya lagi demen nonton “Betty La Fea” wanita pintar tapi tidak cantik karena dia bekerja di lingkungan fashion, jadi sering di bully, walopun pada akhirnya dia jadi Cantik juga,, saya jadikan telenovela itu sebagai patokan. Saya akan terlihat cantik dengan kepintaran otak saya.

Lalu waktu berjalan, ternyata pintar juga bukan hal yang bisa dengan udah diperoleh yaa..-__-,, Nilai bagus itu perlu perjuangan untuk di dapatkan,, sama seperti Orang Cantik dari lahir ternyata ada juga orang yang Pintar dari lahir. Saya merasa terzalimiii.. kenapa saya tidak dilahirkan jadi salah satu dari spesies tersebut tadi sii.. dalam doa saya marah sama Tuhan,, Tuhan lagi sibuk banget sih sampe doa saya ga pernah di jawab, begitu saya berdoa saat itu sama Tuhan. Tapi tuhan memang memiliki cara sendiri untuk menjawab pertanyaan saya.

Ada suatu hari tiba-tiba ada seseorang yang bilang ke saya klo saya Cantik, seneng banget tapi saat itu juga dalam hati berkata “ni orang matanya di tinggal di rumah kali yaa”

Ada kalanya saya berantem sama orang lain, tentang kecantikan seseorang. Saat saya bilang “Cwek itu cantik” dia bilang “Engga kok, liat aja matanya aneh”, lalu kami saling sela membenarkan opini kami.

Ada suatu hari tiba-tiba ada seseorang yang bilang ke saya klo saya Pintar, seneng banget tapi saat itu juga dalam hari berkata “pintar?? Buseng dia ga liat apa gw nyontek”.

Ada kalanya saya berantem sama orang tentang kepintaran seseorang. Saat saya bilang “Dia pintar ya” dia bilang “apaan, pas gw tanya kemaren dia ga bisa jawab”, lalu kami saling sela membenarkan opini kami.

Berbeda Itu Cantik tm
Ada titik di kehidupan saya dimana akhirnya saya mengerti esensi dari kata Cantik dan Pintar, Cantik itu tidak terukur, tiap orang punya pengukurnya sendiri dalam diri mereka. kita sendiri yang menentukan sampai dimana Cantik itu berada.

Lagi pula saat ini saya mendapat pencerahan klo cantik itu benar-benar sebuah proses, dan proses yang menyakitkan,, jadi kasian sekarang ngeliat Model-model di TV yang mukanya dan badanya kayak kurang gizi, denger-denger rata-rata mereka penderita anorexia, trus artis-artis sinetron itu kebanyakan sudah menjalani proses operasi bedah muka, kesempurnaan yang selama ini saya lihat itu buatan, terimakasih sama televise dan iklan yaa. Sesuatu banget *padahal sekarang saya bekerja di industri itu :D

Begitupun dengan pintar, ada proses yang musti dijalanin untuk mendapat stempel Pintar. Klo alat ukur Pintar di tiap orang adalah sama yaitu IQ 300, bisa-bisa hanya ada beberapa orang saja yang bisa mencapai angka itu dan sisanya manusia di dunia ini adalah orang tidak pintar.

Kata Cantik kini tidak mengintimidasi saya, setelah beberapa kali dipuji cantik dan pintar meski tidak sering setidaknya ukuran di dalam pikiran tiap orang itu memperlihatkan sebuah ke-berbeda-an. Saya lebih senang dibilang berbeda dari orang lain, karena Tuhan menciptakan setiap manusianya dengan keunikan dan ke-berbeda-an, dan saya bangga dengan keunikan itu.

Dunia Adil dengan Berbeda
Saya Cantik dan Pintar dengan cara saya, lagipula kehidupan tidak seputaran dua kata itu saja. Saya pernah memang menghujat Tuhan tapi Tuhan punya jalan lain untuk saya mengerti bahwa hujatan saya tidak bermakna makanya waktu menghujat dulu dikacangin. :D

Dengan berbeda menjadikan kita selalu bersyukur, ga kebanyang deh klo semua orang itu cantik, pasti ga jadi cantik, karena tolak ukurnya sama yang menjadikan cantik itu biasa. Dengan berbeda saya belajar untuk menghargai bahwa dunia itu adil dengan keberbedaan itu. Dengan berbeda kita merasa special, khusus diciptakan untuk mengisi dunia. Khusus dibuat Tuhan dengan waktu dan pemikiran maha Agung. Semua hal yang dibuat limited edition itu pasti dicari oleh setiap orang.

Turut berduka cita atas kembali terjadinya Bom di salah satu Gereja di Solo pada 25 September 2011, pukul 11 pagi. Mengatasnamakan sebuah agama untuk tindakan menyakiti orang lain bahkan sampai mengganggu ketentraman umat dalam menjalankan ibadah tidak pernah dibenarkan oleh agama manapun. Orang-orang yang tidak menghargai ke-berbeda-an. Orang-orang yang tidak menghargai Tuhan yang mereka junjung..

No comments: