Friday, September 23, 2011

Pemuja Malam

Rahasia malam
ketika pemuja kembali dari dunia
mengistirahatkan raga yg terjejali

Malam hanya bermakna bagi jiwa mereka yg kosong, jiwa yang terluka, mereka yang hampa
Aku bukan salah satu dari mereka, namun bukan dari kalian
Aku menikmati malam sebagai penyedia ruang.
Dan kereta melaju di hadapanku
aku terlalu lelah untuk memaksanya berhenti
Di stasiun mana kau berhenti wahai pria?
Hari seperti apa yang kau jalani hingga membuatmu terlihat kelelahan saat ini.

Aku menikmati lelahmu, bertanya dalam hati
Sekilas ku lihat ada raut semangat dalam matamu,
entah apa yang merubah lelahmu saat melihat layar telponmu.
Siapa yang menunggumu di ujung rel ini?

Aku memilikimu saat sore, kereta ini mempertemukan kita tapi juga memisahkan kita
Kembali rangkaian kereta menuju peronku,
tapi aku tak melihatmu disana wahai pria,
apa yang harus ku lakukan, membiarkan kereta ini lewat atau menunggumu agar kita dapat melewati rel demi rel dalam diam?

No comments: