Thursday, September 1, 2011

Pembatas Buku

Dari namanya saja kita bisa tau apa fungsi dari benda ini, yaitu untuk dijadikan pembatas “penanda” halaman dari sebuah buku yang sedang kita baca. Tidak seperti kebanyakan orang, saya lebih memilih menggunakan pembatas buku dari pada melipat kertas buku itu sebagai penanda. Saya merasa buku juga harus di hormati haknya untuk tetap terjaga kerapihan dari tiap lembarnya. Seakan jika saya melipat lembarannya maka saya akan menyakiti si buku.

Saya lagi bingung, bingung yang aneh, saya senyum-senyum sendiri saking anehnya.

Salah satu teman saya mengatakan saya sombong dan payah, karena tidak pernah sms dia duluan, selalu dia yang sms saya. Terkaget-kaget saya, kenapa masalah sms saja bisa buat menjadikan saya orang yang sombong dan payah??? Bingung kan, aneh kan, bikin senyum-senyum kan. Kasian temen saya, mungkin dia lagi mabok rendang.

Ada lagi teman saya, dia bilang saya jahat karena tidak menjawab pertanyaan “sarah lagi apa?”, Apa hal yang penting dari “lagi apa?” sebuah pertanyaan retoris. Kenapa masalah “lagi apa?” bisa membuat saya jadi orang jahat?? Bingung kan, aneh kan, bikin senyum-senyum kan. Kasian temen saya, mungkin dia lagi mabok opor.

Cerita lain datang dari teman saya yang lain, karena saya ga balas pesan lebarannya, dia sampe dua kali sms saya dan dua kali nelpon saya (ga keangkat). Dia bilang percuma kirim pesan klo ga dibales. Kenapa membalas pesan menjadi penting buat dia?? bahkan saya tidak mengharapkan semua orang yang saya kirim pesannya membalas pesan tersebut, yang terpenting pesan saya sampai.  Bingung kan, aneh kan, bikin senyum-senyum kan. Kasian temen saya, mungkin dia lagi mabok biji ketapang.

Pembatas buku,, terkadang kita perlu membatasi sesuatu yang sedang kita kerjakan. Entah itu menghentikannya karena kita lelah membaca, bosan dengan bacaan tersebut tapi harus tetap membaca, dan mungkin kita bingung dengan apa yang kita baca. Kita perlu menghentikannya sejenak agar kita dapat menghirup udara bebas, melihat sekeliling karena selama kita membaca, kita berada di sebuah dunia lain, dunia yang kita fantasi dan ilustrasikan dari buku tersebut.  Dan kemudian melanjutkan kegiatan tadi, karena sudah mendapat sebuah pemahaman atau semangat baru untuk menyelesaikan buku itu sampai tuntas.

Buat saya hidup adalah seperti membaca.

Pembatas buku, kadang dalam hidup kita perlu. Pembatas buku saya artikan adalah cerita orang lain. Mereka yang memberikan kita waktu untuk membuka pikiran dan pemberi saran. Saya pernah jadi pembatas buku, peran yang hanya saya lakukan jika diminta. orang yang memerlukan pembatas buku adalah orang-orang yang memiliki masalah. Mungkin dia orang yang sedang lelah, orang yang sedang bosan, orang yang sedang bingung. Pembatas buku hanya penting saat diperlukan. Sebagai pembatas buku, saya tidak bisa mengikuti cerita mereka sampai akhir, mereka yang tentukan akhir dari kisah mereka sendiri. Pembatas buku tidak pernah menjadi bagian dari cerita yang di dalam buku, dia hanya alat untuk menambah kenyamanan si pembaca dalam menikmati sebuah buku.

Ada beberapa orang memilih untuk melipat lembaran buku, mengira dia melakukan sebuah kepraktisan tapi menurut saya, dia tidak sadar telah menyakiti buku. Lipatan itu tidak akan bisa hilang, meski tidak sobek tapi meninggalkan bekas. sama juga dengan hidup, ada kalanya kita tidak membutuhkan orang lain (pembatas buku.red) dalam menghadapi masalah kita, kita tidak memberikan waktu bagi diri untuk mengerti dan paham, sehingga kita terluka. Luka itu sembuh tapi berbekas.

Saat ini buat beberapa teman, saya adalah pembatas buku;

Saya adalah pembatas buku buat teman yang mabok rendang, karena saat ini dia lelah. 
Saya adalah pembatas buku buat teman yang mabok opor, karena saat ini dia bosan. 
Saya adalah pembatas buku buat teman yang mabok biji ketapang, karena saat ini dia bingung.

Dan bagi saya mereka adalah pembatas buku saya, memberikan kesempatan untuk sejenak melepaskan bacaan, rehat untuk mendapat sudut pandang baru dalam mengilustrasi dan memfantasikan hidup.  Mendengar cerita mereka tentang hidup yang saat ini mereka baca, memahami kesulitan dalam mengilustrasi hidup mereka. Kita semua adalah pembatas buku satu sama lain.

Jadi buku apa yang saat ini sedang kamu baca? Bisa kah ceritakan pada saya?

No comments: