Monday, January 12, 2009

Hujan Kali Ini.


Di luar hujan, seperti langit sedang menangis meraung-raung karena kita manusia.
Aku melihat hujan, merasakan tiupan angin dan butiran air menyentuh tubuhku.
Hujan, seperti sedang memberitahuku.
Jika kau ingin menangis, menangislah.
Tak perlu kau pedulikan mereka karena memang kau perlu menangis.
Hujan membuatku meratapi aku, entah kenapa?
Setiap hujan aku ingin bergelung di bawah selimutku memikirkan aku.
Ada kala dimana hujan menjawab tanyaku, aku bertaruh dengan Tuhan setiap kali hujan turun meski ternyata aku lebih sering kalah dan jarang menang dalam pertaruhan itu.
Sama seperti sekarang, hujan menjawab tanyaku tentangnya.
Kau tau jawabnya, ternyata aku kalah lagi. Ya..ya.. Memang seharusnya ku tak pernah bertaruh tentang sesuatu itupun tentang paruhan sayapku.
Sekarang hujan turun, dan aku ingat dia lagi. Dia yang namanya tak boleh disebut, Pengelana yang tak pernah akan tinggal dan tak pernah sadari aku dibelakangnya.
Hujan sepertinya telah berhenti, ku harap dengan berhentinya hujan kali ini dapat membantuku berjalan menjauhi pengelana itu dan berharap paruhan sayapku tak pernah ada di genggamanya.

Sent from my phone using trutap


No comments: