Tuesday, January 6, 2009

Mereka, Aku, dan Dia

Kata mereka, dia tlah pergi dan percuma ku menunggu.
Kata mereka, aku bodoh karena membiarkan dia pergi.
Kata mereka, aku munafik karena ku katakan ku bisa mengikhlaskan dirinya untuk bersama yang lain.

Mereka tak salah, mereka hanya tak mengerti.
Aku membiarkan dia pergi karena ku mau dia bahagia walau tak bersamaku.
Aku mengikhlaskan cintaku karena ku tak ingin dia terus membohongi hatinya yang bukan untukku.
Aku menunggunya bukan untuk membuktikan aku lebih baik tapi,
aku menunggunya karena ku percaya jika dia takdirku maka dia akan berada disisiku.

 Aku cinta dia walau ternyata cintaku tak cukup untuk membuatnya tetap tinggal.
Aku tak menghujat kepergiannya, karena akulah yang melepaskan genggaman tanganku dan menyuruhnya meninggalkanku.

Aku bersedih, dan memang sepantasnya aku bersedih.
Aku tau mereka peduli dan tak ingin melihatku hampa.
Kini, Aku hanya ingin mengenang indah cintaku dengan dia
dan membalur perih lukaku karna kepergiannya.

Dan aku disini, meski sendiri tapi ku percaya walau dia tlah pergi, dia kan bahagia.
Dan ku tau mereka akan membantu ku untuk kembali menjalani hari.


This poem is dedicated to orang yg selalu berfikiran positif dalam hidupnya walopun suka jadi ribet sendiri.
"Sorry ya, kemaren saya sok tau sekali.."


Sent from my phone using trutap

No comments: