Saturday, July 16, 2011

Kisah Yang Hilang (part 4)

Cerita sebelumnya: Putri menerima persyaratan dari Cinta, Kurcaci pun mendapat penjelasan tentang metode penyembuhan Cinta..

30 hari hampir usai, putri pun sudah terbiasa dengan siksaan dari buah Rindunya tersebut, Harapan menemaninya setiap hari. Putri pun sudah bisa tersenyum dan kesehatannya perlahan mulai membaik, setelah 30 hari akhinrya dia akan pulang..

Hari ke 30, buah terakhir sudah dimakan, datanglah Harapan

“aku harus pergi, janjiku padamu sudah usai..” ujar Harapan meminta izin untuk pergi.

“kenapa kau harus pergi?” tanya si putri terkejut.

“Waktuku sudah usai, ada orang lain yang membutuhkan keberadaan ku, sama seperti mu mereka perlu aku Harapan.” Jelas Harapan kepada Putri.

“tapi aku membutuhkan mu disini,, jangan pergi bisakah kau tinggal demi aku, aku ingin pulang bersamamu, temani aku pulang bisakah??” pinta putri.

“maaf, aku tidak bisa,, kamu sudah sembuh kamu bisa pulang kapan pun kamu mau,, tapi aku tidak bisa menemanimu pulang,, Aku tidak bisa meninggalkan mereka untuk mu.. Kamu berharga tapi aku sudah berjanji kepada mereka, maafkan aku…” Harapan pun pergi meninggalkan putri.

Putri kecewa, dia berteriak kepada siapapun yang mengunjunginya,, Dia tidak merasa sembuh, dia kehilangan Harapan, dia berlari mencari Cinta, meminta pertanggung jawaban atas kekecewaannya.

“Cinta, mana janjimu untuk menyembuhkan ku?? Katamu aku bisa sembuh, mana buktinya,, aku sangat kecewa denganmu!!!!” teriak Putri kepada Cinta.

“kau ingat 30 hari yang lalu aku bilang padamu, kau bisa pulang setelah kamu memakan Buah Rindu itu, tapi jangan kau lupa, aku bilang padamu kesembuhan mu akan mendatangkan penyakit hati lainnya, dan penyakit itu sudah datang yaitu MARAH..” jelas Cinta dengan tenang.

“proses penyembuhanmu dari kesendirian memang memerlukan Harapan, dengan RINDU sebagai obat, efek sampingnya adalah SIKSA HATI, dan kesembuhannmu adalah PERCAYA, percaya pada HARAPAN, percaya pada ku CINTA. Tapi penyakit yang datang kemudian adalah AMARAH, karena HARAPAN pergi darimu, tapi kau telah memiliki PERCAYA di HATIMU,,kau bisa pulang,,

“aku akan membantumu untuk mengatasi AMARAHMU, aku berikan kamu WAKTU,, maka amarahmu akan pergi, dan kesembuhanmu adalah MEMAAFKAN. Tapi sama seperti penyakit sebelumnya, kesembuhan akan penyakit mu akan mendatangkan penyakit lainnya, begitu terus menerus..” Cinta menenangkan Putri.

Kurcaci melihat dan mengamati proses penyembuhan yang dilakukan CINTA,, putri sudah sembuh, dia bisa pulang, tapi kini dia terkena penyakit lain..

Kurcaci hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kesembuhan sang Putri, dan juga berdoa agar kurcaci tidak perlu berurusan dengan CINTA (??)

to be end (?) or to be continued (?) 
========================================

Kisah ini tidak bisa dibilang bahagia, mungkin karena kisah ini tidak selesai, makanya kisah ini tidak pernah diceritakan atau di bukukan dan dibagikan kepada kalian.
entah apakah kelihatannya CINTA bisa menyembuhkan tapi juga mendatangkan penyakit lain.

Putri dalam kisah ini bisa siapa saja, begitupun dengan kurcacinya.

Kurcaci diumpamakan sebagai orang di sekeliling kita, memberi saran, ucapan, kritik, pujian, semangat, cacian, makian, tapi tetap tidak bisa mengerti apa yang dirasakan oleh sang Putri, menjadikan pengalaman Putri sebagai bahan pembelajaran tapi tidak pernah benar-benar paham rasa menjadi putri.

Putri adalah saya atau kamu,, kita tidak bisa lepas dari CINTA,, penyakit satu tersembuhkan tapi mendatangkan penyakit lain,, kalian bisa saja menginterpretasikan CINTA sebagai Penyihir ataupun Penyembuh. Kita tetap akan terikat dengannya,, terus menerus tanpa kesudahan. Pilihan ada di tangan kita, pilihan yang diberikan oleh CINTA.

Kisah ini terdedikasikan buat @djatya,,

haiii… saya adalah kurcaci dalam ceritamu,, sedikit banyak #30hari sudah menginspirasikan kisah ini,, semoga bisa menginspirasi para putri dan kurcaci lainnya yang berurusan dengan CINTA.

np: buat yang pria, secara yang bikin ini kisah adalah perempuan jadi karakter dan penokohannya diambil dari sudut pandang saya, tapi kisah ini general, jenis kelamin dari tiap karakter tidak valid, bisa berubah-ubah sesuai dengan sudut pandang pembaca..

jabat erat. 

No comments: