Wednesday, July 20, 2011

Sajak Malam

Hanya dapat melihat dan tak dapat kumiliki indahnya.
Hanya dapat merasa tanpa ku dapat rengkuh asanya.
Dan hanya bisa memimpikan raganya dapat kusetuh.

Masih juga ku rasakan harumya saat berlalu.
Tanpa bersuara ku tahan nafasku dan berharap dia kan mengerti hatiku.
Masih belum bisa ku lupakan jejak derap langkah kakinya.
Dan betapa kuingin bersamanya lalui hari ini.

Tak akan pernah kumiliki senyum di wajahnya,
Dan tatapan mata jernih yang mewarnai relung hati tanpa ragu.
Masih jugaku berharap dia mengerti dan suatu hari dia kan ucapkan kalimat itu “aku cinta kamu”.

Hanya dapat bermimpi, dia tlah bersama cintanya dan bukan aku.
Betapa sedihnya hati saat dia tertawa sedang aku disini bersama dukaku.
Dan perih hatiku saat dia pergi berlalu.

Masih juga ku cari dia di keramaian itu.
Berharap dia pun mencari dan berusaha menghampiriku.
Masih juga ku harapkan dia kembali dan membawaku bersamanya.
Seakan penantian ku tak berarti karena semuanya terjawab dengan senyumnya.

Dan kembali ku terpuruk, karena hanya angan yg temani ku hari ini.
Dia masih saja berlalu, tanpa hiraukan aku yang mengikuti langkahnya.
Habis sudah air mata untuk benarkan penantianku.
Sia-sia sudah asa dan angan yang temani aku dalam hitamku.

Bagi mereka mungkin mudah untuk berpindah,
Tapi tak begitu dengan langkahku,,
Ku perlu benahi hati untuk kembali ke bumi.
Terlalu jelas sayatan luka yang kembali perih saat ku ingat wajahnya.

Hari ini tlah berakhir, apakah begitu dengan hatiku?
Malam kembali datang dan masih juga ku lewatinya sendiri.
Aku tak ingin kembali terluka esok hari, yang dapat ku lakukan hanyalah kembali hilangkan bayangnya yang terlanjur membekas panas oleh si matahari.
Malam hilangkan dia, agar ku dapat rasakan tenangnya malam ini.

No comments: